Mobile & Wireless is an Independent Blog Concerning Various Information, My Thoughts, Ideas, and Sometime Critics on ICT, Internet, Mobile, Wireless, and Data Communication Technology

Bersaing di ranah Digital Home

  • Posted: Monday, December 12, 2005
  • |
  • Author: pradhana
  • |
  • Filed under: My Column

Persaingan di lahan “Digital Home” tampaknya akan semakin marak, dimana perangkat keras dan peranti lunak akan saling adu keunggulan. Intel dan Microsoft diperkirakan akan menjadi pemain utamanya.

Pasar “Digital Home” atau “Connected Home” diperkirakan siap-siap meledak, dan jika itu terjadi, maka perusahaan yang akan akan menjadi pemain terbesarnya adalah Intel dan Microsoft. Intel tampaknya akan menjadi perusahaan yang paling berpengaruh, terutama karena untuk kepentingan Digital Home ini, Intel berperan mendorong bagaimana industri komputer, perangkat elektronik konsumen dan komunikasi untuk menyatu.

Mengapa demikian? Karena, nantinya, ketiga jenis perangkat itu akan muncul hanya dalam satu perangkat, yakni Media Server yang akan menjadi pusat dari berbagai “kemampuan” yang selama ini ada di masing-masing perangkat secara mandiri. Teknologi yang dikembangkan Intel dalam beberapa perangkat keras komputer dan keunggulan peranti lunak Microsoft akan berperan banyak dalam perkembangan ini.

Kumpulan lagu-lagu yang selama ini disimpan dalam pita kaset, CD atau DVD misalnya, nantinya dapat disimpan dalam bentuk file digital di hard disk atau server. Karena ukuran file digital yang relatif sangat kecil, maka akan mungkin menyimpan ribuan lagu, gambar atau foto, ratusan film/video hanya dalam satu server yang berkapasitas puluhan atau ratusan gigabyte (GB).

Selain itu, kemudahan menyimpan dan mengelolanya memungkinkan kemudahan dalam mengakses dan memainkannya. Yang menarik, bukan itu saja, memainkannya pun dapat dilakukan di berbagai perangkat elektronik lainnya, misalnya PC, laptop, TV atau perangkat khusus lainnya, di mana dan kapan saja diinginkan, bahkan secara bersamaan di ruang yang berbeda.

Dengan begitu, berbagai perangkat elektronik yang selama ini ada, yang secara khusus hanya dapat melakukan sejumlah fungsi tertentu, misalnya tape recorder untuk merekam dan memainkan lagu yang di simpan dalam kaset, baik portabel ( walkman ) atau non-portabel ( tape deck ), nantinya tak dibutuhkan lagi. Bahkan, dewasa ini telah muncul perangkat “connected” yang menggunakan suatu server yang dapat menyimpan ribuan lagu digital yang dapat dimainkan melalui suatu “player” berbentuk kotak yang dapat diakses secara jarak jauh dan nirkabel.

Beralih ke Media Server
Dengan satu perangkat yang terdiri dari sebuah server, yang dilengkapi sebuah “kotak pintar” dan sepasang speaker serta remote control , Anda sudah dapat menikmati ribuan lagu dengan mudah di mana pun Anda inginkan di dalam rumah. Artinya, Anda tak perlu lagi memiliki tape recorder , CD/DVD player konvensional secara terpisah, melainkan cukup sebuah kotak pintar dan sepasang speaker yang terhubunga ke sebuah Media Server itu saja.

Menariknya, hanya dengan satu server Anda dapat menambah (kotak+speaker) untuk ditempatkan di puluhan ruangan, dan Anda pun sudah dapat mendengar musik di masing-masing ruangan dengan lagu kesukaan masing-masing pada saat yang bersamaan.

Di sisi lain, dengan menggunakan peranti lunak Windows Media Player, WinAmp dan lainnya, Anda pun kini dapat memutar lagu di laptop atau komputer PC. Jika Anda menggunakan jaringan nirkabel, misalnya Wi-Fi, maka Anda pun dapat memutar lagu kapan saja dan di mana saja di dalam lingkungan rumah melalui laptop Anda. Bahkan, dapat juga melalui smartphone atau PDA phone Anda, kalau ponsel Anda sudah dilengkapi koneksi Wi-Fi atau men download nya ke ponsel menggunakan Bluetooth, infrared atau kabel.

Saat ini, bahkan sudah muncul berbagai perangkat elektronik konsumen lainnya, seperti refrigerator, TV, pemanggang roti dan lainnya yang “bisa saling berkomunikasi” satu sama lain, karena terhubung dalam suatu jaringan, malah berbasis nirkabel. Koneksi nirkabel ini, tampaknya, akan semakin mendominasi penggunaannya, terutama di rumah. Selain karena mudah, juga tidak dirumitkan dengan jaringan kabel yang sulit kalau perangkat yang digunakan akan dipindah-pindahkan. Dengan koneksi nirkabel, hal itu akan dapat dilakukan dengan lebih mudah, kapan saja diinginkan dan fleksibel.

Begitu juga dengan berbagai perangkat elektronik lainnya, seperti komputer PC, laptop, printer, scanner, copier dan lain sebagainya kini sudah banyak yang dapat dikoneksikan ke dalam suatu jaringan, baik berbasis kabel maupun nirkabel. Tren penggunaannya tak hanya di kantor-kantor besar di gedung-gedung, melainkan juga di rumah, misalnya SOHO ( Small Office Home Office ), yang di Indonesia hal ini juga sudah semakin berkembang.

Selain itu, muncul kecenderungan penggunaan berbagai perangkat yang bersifat multi-fungsi, misalnya printer, scanner, copier dan faks telah menyatu dalam satu mesin, yang bukan saja menjadi lebih sederhana dan mudah, juga fleksibel dan kompetitif. Yang dahulunya diperlukan empat mesin yang terpisah, kini cukup hanya dengan satu mesin, sehingga sangat efisien dan menghemat tempat.

Connected Home
Munculnya berbagai perangkat digital yang dapat dikoneksikan satu sama lain secara mudah, terutama secara nirkabel ke dalam suatu jaringan W-LAN (wireless local area network), memunculkan kecenderungan baru, yang tidak saja terkait dengan berbagai perangkat kerja, melainkan juga hiburan. Tak pelak, kini semakin banyak bermunculan berbagai jenis monitor yang mampu berfungsi ganda, baik sebagai monitor komputer maupun sebagai layar TV yang dapat digunakan untuk bekerja dan menonton film atau video, juga bermain games .

Menyatunya (dalam koneksi jaringan virtual) berbagai perangkat elektronik digital, baik dalam koneksi dan fungsi, yang kemudian mendorong munculnya konsep “Connected Home” atau juga “Digital Home”. Meski tak ada satu konsep tunggal, melainkan berbeda-beda, namun secara prinsipil yang dimaksud dengan Connected Home, adalah bagaimana berbagai perangkat elektronik digital yang berbeda-berbeda itu, kini dapat disatukan dalam koneksi jaringan virtual (nirkabel), sehingga satu sama lain dapat berkomunikasi.

Selain itu, dengan tersedianya berbagai konten digital, akan semakin memudahkan mengoptimalkan koneksi itu, karena konten digital yang berbeda-beda, misalnya musik, gambar, video dan informasi lainnya dan dapat diakses oleh beragam perangkat. Mendengar musik bisa di komputer, laptop, ponsel atau di player tertentu. Begitu juga menampilkan image atau foto misalnya, juga memutar video, dapat dilakukan di berbagai perangkat elektronik digital lainnya.

Itulah mengapa, baik Intel maupun Microsoft, dipandang akan menjadi pemain utama dalam revolusi ini. Karena, kedua perusahaan ini termasuk yang paling banyak mengambil inisiatif memunculkan integrasi atau menyatukan berbagai industri ke dalam satu tujuan “bersama” dalam menghadapi pemenuhan kebutuhan konsumen, baik dalam konteks meningkatkan kinerja dalam bekerja maupun menikmati hiburan dan, bahkan, bermain games .

Namun, perkembangan itu berdampak lebih luas. “Hal itu bukan hanya merupakan suatu revolusi dalam berbagai industri, melainkan menciptakan suatu industri baru yang lebih fokus pada peluang pertumbuhan dalam digital home ,” ujar Louis Burns, Intel vice-president dan general manager , Desktop Platforms Group (DPG).

Karena peluang pertumbuhan yang sangat besar berada di dalam industri baru ini, maka menurut Burns, yang menjadi tantangan besar saat ini adalah bagaimana membangun suatu unified platform dan ekosistem lingkungan yang mendukungnya.

Bukan saja kita semakin membutuhkan satu PC dalam setiap rumah, sebagaimana pernah dicita-citakan oleh Bill Gates, bos Microsoft, melainkan lebih dari itu, yakni kita sesungguhnya menginginkan musik, video dan foto kemanapun kita pergi. Karenanya, apa yang dikembangkan Microsoft melalui Windows Media Player 10 bukan saja berarti suatu pembaruan terhadap software player , yang sebelumnya banyak digunakan di PC, tetapi lebih jauh dari itu.

Dengan diluncurkannya versi baru Media Center 2005, hal itu kini menjadi titik pusat strategi baru yang mencakup musik-musik yang secara legal di download dari Internet, juga termasuk rekaman TV, rekaman DVD, video di saku (PDA) dan musik di ponsel Anda. Nantinya, bahkan menjadi Media di mana saja.

Tantangan ke depan yang diperkirakan akan menjadi lahan persaingan baru mulai dari sekarang ini adalah, bagaimana menyediakan kebutuhan konsumen, yang setidaknya bisa dilihat dari tiga kriteria penting, yakni bagaimana hal itu mampu menjawab keinginan untuk mendapatkan konten digital di mana saja, kapan saja dan menggunakan perangkat apa saja.

Tiga Kriteria
Tiga kriteri yang menjadi titik perhatian industri dalam memenuhi kebutuhan itu, adalah:

Pertama , perangkat elektronik yang diproduksi harus mampu digunakan langsung begitu dikeluarkan dari kotak, tak perlu menginstal ini-itu, dan mudah digunakan, baik menghidupkan atau mematikan, mengoperasikan maupun mengakses. Karena, konsumen tak ingin menjadi ahli TI, tetapi ingin menggunakan suatu perangkat yang canggih dengan mudah dan memiliki fungsi yang beragam, yang semua itu berbasis digital dan TI.

Kedua , perangkat digital home , apapun jenisnya, harus mampu dengan mudah dan mulus terkoneksi dan berkomunikasi secara nirkabel. Termasuk, misalnya, kemampuan untuk menghentikan sementara ( pause ) pemutaran sebuah film yang ditonton melalui PC di kamar tamu dan memberikan ringkasan ceritanya di PC lain yang terdapat di kamar tidur.

Ketiga , mungkin merupakan yang terpenting, bahwa perangkat tersebut harus mampu menyediakan konten audio maupun video yang bermutu tinggi. Jadi, yang utama adalah bagaimana konsumen dapat mengakses konten kapan saja, di mana saja dan menggunakan perangkat apa saja yang dinginkan, baik untuk menikmati hiburan, belajar, produktivitas personal maupun keperluan komunikasi secara mudah dan bermutu tinggi.

Unified Platform
Intel dikenal sangat unggul dalam pembuatan chipset yang mendukung, dan sekaligus memunculkan berbagai konsep rancangan yang disebut unified platforms untuk keperluan digital home ini.

Misalnya saja, “Entertainment PC” sangat tipis yang dibangun menggunakan platform Prescott dan Grantsdale. PC ini menggunakan Windows XP Media Centre Edition dari Microsoft dan terhubung ke sebuah TV. Selain perangkatnya harus mampu digunakan untuk berbagi konten, ia juga harus dirancang untuk digunakan dengan remote control , dan bukannya keyboard . Nah, platform Kessler ini berhasil menyederhanakan digital home dengan mengintegrasikan semua perangkat yang berbeda-beda ke dalam satu unit tunggal.

Perkembangan inilah yang tampaknya akan semakin mewarnai industri baru “digital home” dimana produk-produk yang diproduksinya akan semakin mempengaruhi tren penggunaannya di jutaan rumah di seluiruh dunia mulai saat ini ke depan. Insa

0 people have left comments

Commentors on this Post-