Mobile & Wireless is an Independent Blog Concerning Various Information, My Thoughts, Ideas, and Sometime Critics on ICT, Internet, Mobile, Wireless, and Data Communication Technology

Outsourcing

  • Posted: Saturday, October 15, 2005
  • |
  • Author: pradhana
  • |
  • Filed under: My Column

Sebelumnya, memberikan kepada perusahaan lain pekerjaan yang seharusnya dikerjakan sendiri, terlebih-lebih bila itu inti bisnis yang di jalankan, bukan saja tabu tapi riskan. Kalaupun harus diberikan ke pihak lain, hal itu akan diikuti dengan sederet persyaratan yang terkadang sangat rumit. Itu pun masih dibayang-bayangi dengan rasa “was-was” dan “ragu”, apakah tidak akan dibohongi.

Namun, sekitar awal 1990an, ketika komputer dan teknologi informasi mulai banyak digunakan di perusahaan-perusahaan, khususnya dengan dibentuknya departemen TI tersendiri, memberi pekerjaan ke pihak lain, yang istilah kerennya outsourcing, semakin banyak dilakukan. Masalahnya tidak hanya karena ketidakmampuan melakukannya dengan baik, tetapi masih banyak alasan lain yang tidak memungkinkan melakukannya. “Kita tidak menguasai bisnis TI,” ujar para eksekutif beralasan, “karenanya lebih baik kita outsource saja ke pihak lain yang dapat melakukannya lebih baik”. Bukankah dengan begitu kita dapat lebih berkonsentrasi ke inti bisnis yang kita lakukan?

Outsourcing seperti mendapatkan momentum baru seiring dengan penggunaan teknologi informasi, yang banyak digandrungi para eksekutif. Internet, dan platform komunikasi yang dibangunnya di perusahaan-perusahaan, telah memungkinkan terjadinya aliansi, bukan alinasi, dan hubungan yang mulai semakin banyak dirasakan kalangan perusahaan. Aliansi boleh dibilang menjadi kata lain dari outsourcing ini. Misalnya saja, peritel Internet Amazon.com Inc. (www.amazon.com) dan peritel elektronik Circuit City Stores Inc. (www.circuitcity.com) bekerjasama sebelum masa liburan datang. Hal itu memungkinkan pelanggan Amazon masuk ke Amazon, membeli kamera digital, dan mengambil barangnya di Circuit City terdekat. Jika kamera tersebut rusak karena jatuh dan tak dapat digunakan lagi, penggantinya tersedia dan dapat diambil di Circuit City. Dalam hal ini, Amazon mengoutsource layanan pelanggannya ke Circuit City.

Pola yang ditunjukkan oleh kerjasama antara Amazon dan Circuit City ini menunjukkan bahwa outsourcing dilihat dari sudut yang berbeda. Outsourcing tidak hanya dilakukan karena kita tidak dapat melakukannya saja, melainkan berubah menjadi suatu aliansi strategis karena dimilikinya keunggulan-keunggulan tersendiri, yang jika disatukan akan membentuk suatu kekuatan baru yang lebih powerful. Sekarang, bahkan proses bisnis yang bersifat lintas departemen, seperti logistik, manufaktur bahkan riset, sekalipun telah banyak dioutsource ke perusahaan lain. Hasil riset Gartner Group menunjukkan bahwa outsource proses bisnis dunia bertumbuh sebesar 23% setahun dan nilainya mencapai $300 miliar pada 2004.

Bagaimana dengan batasannya? Apakah semuanya bisa dioutsource? Beberapa perusahaan melihatnya hampir tak ada batasnya. Bayer AG, perusahaan farmasi raksasa Jerman, bahkan telah mengoutsource hampir 30% area kegiatan yang dapat menghancurkan perusahaan: riset dan pengembangan jangka panjang. Di lingkungan industri farmasi, sekitar 20% pengembangan obat-obatan sekarang ini telah dioutsource, dan perusahaan riset Frost & Sullivan memperkirakan bahwa hingga 2004 sekitar 42% dari semua pembiayan pengembangan obat-obatan farmasi ($38.4 miliar) akan dikeluarkan untuk biaya outsourcing mitra bisnis.

Namun, perusahaan masih saja dapat melakukan kesalahan jika mereka hanya melihat kemampuan perusahaan sebagai suatu entitas tersendiri dan tidak mempertimbangkan seberapa besar pengaruhnya terhadap bidang-bidang lainnya. Mungkin hasilnya berupa peningkatan efisiensi, namun efisiensi tidak berada di dunia vakum, ia mempengaruhi dan dipengaruhi oleh bidang lainnya.

Yang juga tak kalah serunya dan perlu mendapat perhatian adalah “scope” pekerjaan dan fleksibilitas dalam melakukannya. Karena, perubahan waktu terkadang membutuhkan perubahan atau penyesuaian, yang bukan tidak mungkin justru akan semakin membuatnya optimal.

0 people have left comments

Commentors on this Post-