Mobile & Wireless is an Independent Blog Concerning Various Information, My Thoughts, Ideas, and Sometime Critics on ICT, Internet, Mobile, Wireless, and Data Communication Technology

Menebar Janji Masa Depan

  • Posted: Thursday, November 10, 2005
  • |
  • Author: pradhana
  • |
  • Filed under: My Column


Berbagai teknologi canggih, meski tak semuanya baru, tampaknya akan segera mengambil peran penting dalam kehidupan masyarakat dunia, baik personal, keluarga maupun bisnis.

Singapura, negeri berpenduduk sekitar 3 juta jiwa (plus pendatang mencapai 3,8 juta jiwa) ini boleh berbangga karena berhasil menyelenggarakan suatu pameran dan konperensi internasional CommunicAsia2005 pada 14-17 Juni 2005 bertempat di Singapore Expo. CommunicAsia, pameran dagang dan konperensi Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT), merupakan ajang bergengsi bagi para pelaku bisnis dan pakar TI dan Komunikasi dunia.

CommunicAsia sendiri pertama kali digelar tahun 1979 dan kemudian menjadi agenda tahunan yang secara rutin diselenggarakan hingga saat ini. Belakangan, juga menampilkan sub-pameran lainnya, seperti MobileCommAsia2005, NetworkAsia2005 dan SatComm2005. Selain itu, dua pameran lain secara bersamaan diselenggarakan, yakni EnterpriseIT2005 dan BroadcastAsia2005, sehingga menambah lengkap ajang pameran teknologi terbesar Asia ini.

Tahun ini, tak kurang dari 60.552 pengunjung menghadiri pameran itu, dimana 48,4 persen di antaranya berasal dari luar Singapura. Sementara peserta pamerannya sendiri mencapai 2.238 perusahaan yang datang dari 55 negara dan menempati lahan seluas 62.000 meter persegi. Sedang konperensi yang diselenggarakan berkenaan dengan CommunicAsia dan BroadcastAsia dihadiri oleh tak kurang dari 1.600 delegasi dan pembicara dari seluruh dunia.

Perkembangan teknologi 3G tampaknya menarik minat banyak kalangan. Karena 3G diyakini sebagai jaringan yang memungkinkan tersedianya layanan data dan video nirkabel berkecepatan tinggi. Pada saat yang sama, teknologi ini juga akan meningkatkan kualitas layanan suara yang selama ini sudah ada, baik melalui GSM maupun CDMA.

Optimisme kemajuan penerapan layanan 3G ini memang tidak berlebihan, terutama kalau kita melihat keberhasilan Jepang dan Korea. Di Jepang sendiri lebih dari 31 juta pelanggan 3G yang berhasil digaet NTT DoCoMo (FOMA) dan KDDI (CDMA2000 1xEVDO). Sementara di Korea pelanggan 3G (termasuk 1xRTT) sudah mencapai 30 juta dan diperkirakan akan terus meningkat. Di sisi lain, Korea mengembangkan WiBro yang dianggap sebagai turunan WiMAX untuk mendukung layanan komunikasi data kapasitas besar berupa wireless broadband.

IDC, firma riset pasar TI dan konsultansi ternama, mmperkirakan pada 2009 mendatang pelanggan layanan 3G akan mencapai 127,4 juta di kawasan Asia. Tahun lalu, jumlah baru mencapai 10,2 juta, sehingga berarti rata-rata peningkatan jumlah pelanggan 3G akan mencapai 66 persen setiap tahunnya.

Beberapa pemain utama, seperti Siemens, Huawei, Motorola, Ericsson seakan berlomba menampilkan solusi 3G mereka dengan berbagai solusi, baik jaringan, kartu data maupun perangkat handset. Tak mau kalah, Samsung dan LG dari Korea dan DoCoMo dari Jepang juga menghadirkan berbagai handset 3G terbaru mereka.

Penerapan 3G di Asia mengusung dua teknologi utama, yakni WCDMA dan CDMA2000 1xEVDO. Tetapi, WCDMA meski sekarang ini dinilai masih sejajr dengan 1xEVDO, namun ke depan akan meningkat dengan hadirnya teknologi HSDPA, yang diperkirakan mampu menyampaikan data dengan kecepatan hingga 14,4Mbps. Siemens mendemonstrasikan kartu data HSDPA untuk laptop yang dianggap sebagai akselerator transfer data kecepatan tinggi, terutama bagi 3G WCDMA. Dengan kartu data itu, Siemens membantu para pelanggannya untuk mengoptimalkan penggunaan pita frekuensi, karena kecepatan download-nya dapat mencapai hingga 3 Mbps, yang dipandang setara dengan yang dapat dilakukan DSL (kabel).

Untuk pertama kalinya di Asia Tenggara, Ericsson mendemonstrasikan teknologi HSDPA-nya yang mampu mentransfer data hingga 11Mbps, sehingga pengguna ponsel 3G dapat menikmati kemudahan mendownload aplikasi video streaming. Ericsson juga mendemonstrasikan ”high performance broadband” berupa akses Internet kecepatan tinggi, TV interaktif dan layanan multimedia, seperti messaging, voice dan video telephony, dan connected home.

Sementara Samsung mengintrodusir berbagai produk yang sangat inovatif, baik ponsel 3G maupun teknologi infrastrukturnya. Pada kesempatan itu, Samsung memperkenalkan kamera ponsel 7 megapiksel yang pertama di dunia – Samsung SCH-V770. Ponsel yang mengusung kamera 7MP ini, lebih dikenal sebagai kamera berponsel, daripada ponsel berkamera. Didukung CCD image sensor 1/1.8 inci, memori internal 32MB, ponsel ini juga dilengkapi pembaca kartu nama, MP3 player, Adobe Photoshop, dan digital power amplifier.

Dengan tema ”Mobile Convergence”, sebenarnya Samsung menunjukkan kepiawaiannya dalam perangkat mobile 3G, kamera ponsel, dan kapabilitas multimedia, seperti musik, HDD storage, broadcasting dan juga infrastruktur. Tema konvergensi ini juga dibawa oleh Sony Ericsson dengan menampilkan, salah satunya gizmo yang berbasis Walkman, Sony Ericsson W800i. Meskipun ponsel MP3 sudah ada sejak beberapa tahun lalu, namun Sony Ericsson melengkapi ponsel Walkman-nya dengan Memory Stick PRO Duo 512MB (dapat ditingkatkan hingga 2GB) dan baterai yang tahan 30 jam, yang diperkirakan akan menarik minat kalangan muda. Kapabilitas MP3-nya memungkinkan lagu-lagu diperdengarkan pada hi-fi stereo dan speaker mobil melalui MMC-60 Music Cable atau HCA-60 Advanced Car Handsfree.

Untuk soal musik ini, Unified Communication menampilkan inovasinya melalui layanan Background Music, yang merupakan layanan yang pertama di Asia. Layanan ini memungkinkan pelanggan telepon bergerak dan tetap dapat mengaktifkan lagu-lagu dari album musik sambil berbicara di telepon. Pelanggan dapat melakukan pre-program berbagai musik kegemaran mereka yang berbeda-beda dan kapan musik itu akan diperdengarkan tanpa mengganggu pembicaran telepon yang dilakukan. Selain itu, pelanggan juga dapat mengatur volume, mengganti musik cukup dengan menggunakan interface seperti IVR, Web, WAP, i-mode, USSD dan SMS.

Selain perkembangan 3G, kemajuan teknologi WiMAX juga menjadi perhatian para pengunjung. Beberapa pemain besar, seperti Siemens, Huawei, Motorola, tampil dengan berbagai solusi WiMAX mereka. Siemens juga menampilkan solusi WiMAX-nya yang disebut SkyMAX, yang merupakan produk WiMAX pertama yang mendapatkan sertifikasi.

SkyMAX menyediakan konektivitas broadband nirkabel untuk para pengguna tetap, portabel dan nomadik yang berada dalam radius area layanan 25-30 km. SkyMAX merupakan platform solusi bagi kalangan bisnis dan rumah yang didukung teknologi OFDM, dimana sistemnya bekerja pada frekuensi 2.3/2.5 GHz dan 3.5GHz. SkyMAX dirancang sebagai solusi komunikasi suara bermutu tinggi, akses Internet kecepatan tinggi, termasuk layanan video streaming.

Hal lain yang menarik adalah sejumlah perusahaan broadcast Korea menampilkan solusi Digital Multimedia Broadcasting (DMB), yang layanannya sendiri sudah diluncurkan di Seoul secara nasional (DMB satelit), sedang yang terestrial di Seoul. Pendukungnya tak lain Samsung dan LG. Selain itu, juga ditampilkan teknologi DVB (Digital Video Broadcasting) yang fokus pada penyediaan layanan DVB di ponsel (baca mengenai DMB dan TV di ponsel dalam eBizzAsia, Edisi No.26, Mei 2005).

Salah satu aplikasi yang menarik, yang berbasis IP dalam broadcasting adalah IPTV, yakni siaran TV yang memanfaatkan konektivitas broadband. Pelanggannya, tahun 2004 lalu baru mencapai 500.000, namun tahun 2009 oleh IDC diproyeksikan akan mencapai 20 juta. Pertumbuhannya ekitar 19 persen, utamanya para pengguna rumah. Hong-Kong, Australia, Korea dan Singapura, serta Jepang merupakan negara yang pertumbuhan pelanggan IPTV-nya cukup tinggi.

Di sisi lain, kemunculan mobile broadcasting dianggap telah mempercepat konvergensi antara telekomunikasi tradisional, penyiaran satelit dan teknologi informasi. Karenanya, meningkatnya ketersediaan layanan 3G, yang merupakan konektivitas kecepatan tinggi, dipadukan dengan berbagai aplikasi dan layanan bergerak, semakin mendorong penyediaan media yang kaya, yang mengonvergensikan baik suara, data maupun video.

Ke depan, tren besar industri telekomunikasi akan mengarah pada terjadinya evolusi dari jaringan tradisional (circuit-switched) ke jaringan NGN (Next generation Network), yang menjanjikan suatu pendapatan yang tinggi dan didukung teknologi canggih, seperti IPv6, 3G dan WiMAX. Sementara, biaya modal dan operasionalnya dapat lebih dihemat. Sedang konten dan layanan yang dapat disediakannya pun akan semakin beragam, aksesnya sangat cepat dan bersifat multimedia.

0 people have left comments

Commentors on this Post-