Mobile & Wireless is an Independent Blog Concerning Various Information, My Thoughts, Ideas, and Sometime Critics on ICT, Internet, Mobile, Wireless, and Data Communication Technology

Harapan Baru

  • Posted: Sunday, August 14, 2005
  • |
  • Author: pradhana
  • |
  • Filed under: My Column

Gegap gempita Pemilu 2004 secara esensial telah usai seiring terpilihnya anggota legislatif, termasuk DPD dan Presiden/Wakil Presiden RI yang baru. Dengan itu, yang kemudian muncul adalah apakah semua itu mampu melahirkan harapan baru, yang secara sungguh-sungguh akan membawa jalan baru bagi kemajuan bangsa ini dari sekarang ke depan. Apakah, baik DPR/MPR maupun presiden baru ini akan sungguh-sungguh “mau” secara bersama mendorong bangsa ini untuk maju, bukan saja hanya bermain dalam “jargon politik”, yang menjadi konsumsi PR bagi masyarakat, melainkan merealisasikan sesuatu yang secara nyata dirasakan dan dinikmati masyarakat?

Dalam begitu luasnya aspek yang harus ditangani pemerintah ke depan, salah satunya adalah pengembangan penerapan ICT, baik dalam konteks aplikasi, implementasi maupun bisnis.

Dalam konteks aplikasi bagaimana pemerintah memberi lingkungan yang memungkinkan munculnya dorongan berkreativitas, baik dalam membuat berbagai aplikasi, memanfaatkan berbagai aplikasi yang sudah ada, yang menunggu pemanfaatan lebih lanjut, terutama di lingkungan lembaga-lembaga pemerintah. Hal ini diharapkan akan semakin mendukung percepatan penanganan pemerintahan maupun akuntabilitasnya. Berbagai aplikasi itu, dapat mulai dari yang sederhana, dari memasukkan data dan informasi yang mendorong ketersediaan data dan informasi yang lebih komprehensif dan terbarui ke depan hingga aplikasi-aplikasi yang lebih komprehensif, yang menuntut keahlian tersendiri.

Pemanfaatan berbagai aplikasi yang ada ini, mestinya dapat dioptimalkan untuk mendukung tersedianya data dan informasi dalam memberikan pelayanan publik, yang nantinya juga akan berdampak pada pemanfaatan lebih luas ke aplikasi-aplikasi lainnya. Yang lebih spesifik dan strategis.

Sedang implementasi, tentu harus pula diiringi dengan visi yang jelas, baik menyangkut kebutuhan maupun kegunaannya yang memang sangat strategis bagi mendorong munculnya manfaat-manfaat lainnya, yang semakin menuntut aspek kecepatan, kejernihan dalam mengambil keputusan, memberi arahan gambaran dan proyeksi yang kondusif dalam membuat perencanaan. Bukan saja perencanaan yang sangat strategis, melainkan juga sangat antisipatif terhadap perkembangan bangsa ini, khususnya dalam konteks regional, yang dalam banyak sisi memang harus diakui tertinggal. Potensinya diakui sangat besar, namun implementasinya, yang hingga kini belum muncul.

Sementara dalam konteks bisnis, pemerintahan yang baru ini diharapkan akan semakin peka dengan dinamika perkembangan ICT dan pemanfaatannya dalam lingkungan pemerintahan maupun dalam lingkungan bisnis dan masyarakat pada umumnya. Dukungan dengan visi yang jelas yang menggambarkan arahan apa yang akan dicapai oleh bangsa ini dalam pembangunan ke depan dan “tempat” dimana ICT dapat mendukung dan berperan penting. Pada saat yang sama, hal itu diharapkan akan semakin mendorong munculnya gambaran yang jelas, kebijakan yang kondusif, hukum yang kuat dan investasi yang meningkat, perangkat-perangkat kebijakan dan tata aturan yang direalisasikan secara nyata, yang semua itu akan semakin menciptakan iklim bisnis dan investasi yang menarik dan berpengharapan, mulai saat ini ke depan.

Dengan kata lain, arahan yang jelas saja sudah memberi peluang untuk dapat mendefinisikan secara jelas apa yang akan kita lakukan ke depan. Apalagi, jika hal itu diiukti dengan berbagai dukungan dan kebijakan yang kondusif, yang nantinya akan mendapat ujian di dunia nyata, bagaimana suatu kebijakan dan tata aturan, memang memberi dukungan positif bagi berkembangnya aplikasi, implementasi dan bisnis ICT yang lebih strategis dan bervisi.

Namun, semua itu pada awalnya, memang menuntut “komitmen” dan “kemauan” yang kuat, tidak saja dari pemerintah dengan segenap jajarannya, DPR dan MPR dengan segala “kemampuan dan kewenangannya” dan masyrakat, baik masyarakat umum, dunia bisnis, lembaga pendidikan dan penelitian, serta lembaga-lembaga yang terkait. Tak urung, juga menuntut visi dan budaya yang lebih kondusif dari seluruh anggota masyarakat, baik yang menjabat, praktisi, akademisi maupun kalangan pemerintahan.

Pertanyaannya, mampukah kita, dengan adanya pemerintahan baru dan legislatif baru, memanfaatkan “waktu” dan “peluang” menjadi lebih bermakna. Atau, justru kita akan jatuh dalam membiarkan “waktu” terus berlalu, dan kita pun lebih banyak berpolemik, berpolitik, menuding, daripada kreatif dan konstruktif membangun bangsa ini. Waktu lima tahun ke depan inilah yang akan membuktikannya!

0 people have left comments

Commentors on this Post-